Sebenernya postingan ini diposting ketika liburan semester 2 kemarin, setelah melewati perjuangan yang panjang dalam melawan rasa malas, akhirnya bisa diposting juga.
Ketika orang bilang tentang kecocokan pasti yang ada di
benak kita adalah kesulitan untuk mencarinya. Iya, mencari yang cocok itu
susah. Terkadang kita memang harus menyingkirkan rasa ego dalam diri untuk
menerima apa yag telah kita dapatkan, kita jalani atau kita temui walau
sebenernya hal tersebut tidak begitu cocok dengan apa yang kita inginkan. Tapi terkadang
juga, jika kita hanya pasrah akan kenyataan yang kita terima, kebahagaian
sejati nggak akan pernah bisa kita miliki. So,
what we should do ?
Gue
punya sedikit materi yang ingin gue berikan kepada temen-temen semua yang
kebetulan cocok buat dunia masa kini. Sekalian, untuk mengisi kekosongan waktu
di liburan—nggak ada salahnya untuk tetep belajar di waktu seggang. Yaitu
tentang makna dari sebuah lagu. Lagunya emang nggak terkenal (mungkin) tapi ada
hal yang membuat gue tertarik untuk mempelajari kandungan isinya. Judulnya,
Lentera Jiwa dan yang nyanyi adalah Nugie. Pernah denger ? Kayaknya nggak deh.
Nah ini lirik lagunya.
Lama sudah kumencari
Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidupmu
Kata-kata yang kubaca
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan
Bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku inikah takdirku
Chorus:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku...
Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidupmu
Kata-kata yang kubaca
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan
Bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku inikah takdirku
Chorus:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku...
Dari lirik lagunya apa yang kalian pikirkan ? bingung ? coba
liat dulu nih video klip-nya untuk lebih membuka pikiran kita.
Untuk yang nggak kuat buffer atau cuma bisa buka lewat HP
dan nggak bisa buffer, tenang—gue bakal ngebahas apa maknanya.
Dari yang gue liat di video klip tersebut dari awal sampe’
akhir terus-terusan ada kutipan/quote seputar lentera jiwa. Sebenernya apa sih
Lentera Jiwa itu ?apa maksudnya ? Ini ada beberapa screenshot yang bisa
menjawabnya.
Ada seseorang yang sedang memegang kertas bertuliskan
namanya Doni dan dia adalah seorang akuntan. Tetapi ketika dibalik kertas yang
dia pegang ternyata ada tulisan lain, ternyata Doni ingin menjadi seorang
pelukis tapi ada alasan yang membuatnya tidak bisa membuat dia mewujudkan
keinginannya.
Ada lagi nih selanjutnya, namannya Tomo dia sekarang bekerja
sebagai fotografer. Tapi ketika kertasnya dibalik, ternyata dia sempet nyasar
dulu di jurusan Matematika. Setelah gue pikir, Matematika mungkin tidak pernah
bersahabat baik dengan Fotografi.
Cukup dari kedua screenshot itu, kita mungkin sekarang tau
apa maknanya. Dan, jika kita memperhatikan kutipan-kutipan yang ada di video
klip—sebenernya sudah bisa menjawab apa itu Lentera Jiwa. Passion. Ya, Lentera
Jiwa adalah Passion di dalam diri kita. Passion itu sendiri menurut gue adalah
bagian dari jati diri suatu kelebihan yang ada di dalam setiap manusia—yang
membedakan satu manusia dengan manusia lainnya, dan kelebihan itu dapat
ditransformasikan menjadi suatu kegiatan yang jika kita lakukan dapat
memberikan kita kesan tersendiri bagi diri sendiri berupa kebahagiaan—yang
mendorong kita terus ingin melakukan hal tersebut. Contohnya seperti Toni tadi,
dia adalah seorang akuntan, tapi dia ingin menjadi seorang pelukis. Ya, karena
dia tau dia memiliki passion di bidang seni rupa, jiwa dia ada disana. Mungkin
dia sempat berpikir jika dia menjadi seorang pelukis, dia bakal tidak
se-kaya/makmur menjadi seorang akuntan. Tapi, dia seharusnya tidak
memperdulikan hal itu karena sesungguhnya kebahagiaan bukan dari apa yang kita
dapatkan, tetapi dari apa yang kita lakukan. Jika kita bahagia dengan apa yang
kita lakukan, percaya deh mau berapapun hasilnya—bahagia yang nggak ternilai
harganya bakal datang menghampiri.
Nah! Gue di sini pengen ngajak temen-temen semua untuk
sejenak berpikir. Dan inget selalu bahwa, semua orang punya passion! Ya, selama
hidup gue perhatiin hanya sedikit orang yang telah benar-benar menemukan
passion-nya. Passion sangatlah berguna, nggak boleh bagi kita untuk
menyepelekannya. Kalo bisa, kita juga harus megorbankan segalanya jika kita
sedang berjalan bersamanya. Dia adalah senjata primer buat kita untuk
mendapatkan kata sukses, eh nggak cuma sukses tapi bahagia. Eh, nggak cuma
sukses dan bahagia—tapi juga membuat hidup kita enak, makmur, sejahtera, dan sentosa. Amin.
Kalian belum menemukan passion ? tenang, nggak akan ada kata
terlambat untuk menemukannya.
Cukup kalian berpikir apa yang membuat kalian
bahagia, membuat kalian menjadi lebih dari sekedar diri kalian, yang
mengantarkan jiwa kalian kesana—ke arah itulah passion kalian berada. Passion
juga nggak cuma ada di seni atau olahraga, banyaaak yang lainnya. Seorang yang
senang dengan bercerita atau sekedar ngobrol pun bisa menjadi sebuah passion.
Ya, handal dan mempunyai chemistry di bidang komunikasi sejatinya tidak
dimiliki oleh semua orang. Jika lo punya passion di bidang komunikasi tersebut
bisa terus lo kembangin dan kuasain, nggak ada yang tau kan di masa depan lo
bakal menjadi seorang deal maker yang
canggih, atau menjadi seorang orator yang bisa membuat perubahan-perubahan gila
di negeri ini.
Eh, tapi kan kita udah
di Jurusan Teknik Pertanian, mau nggak mau kita harus belajar tentang itu dong
dan membawa jiwa kita kesana, telat dong kita mau menemukan passion ? tenang, liat orang-orang lainnya yang ada di
video klip. Mereka bekerja dan melakukan kegiatan yang nggak sama sekali ada
hubungannya dengan kuliah mereka, tapi apa yang mereka dapatkan ? ya,
KEBAHAGIAAN. Liat tuh ada seorang pemain harpa professional, eh ternyata dia
lulusan Teknik Mesin ? Kan bikin greget banget tuh orang. Ya, intinya seberapa
berani kita untuk berkorban. Dalam hal ini berkorban untuk “membuang” semua
jerih payah ketika kita kuliah, susah payah dapetin Sarjana Teknik Mesin tapi
dia rela mengikuti passion-nya. Jangan khawatir, nggak akan semuanya terbuang
ketika kita mengorbankannya—inget, apapun yang udah kita lakukan, berhasil atau
gagal, suka atau tidak suka, tidak akan mutlak menyisahkan hasil yang sia-sia.
Untuk point yang terakhir, bisa diliat lagi di video
klip-nya di bagian akhir. Ada seorang yang bernama Wahyu Aditya, dia adalah seorang
animator. Dia terus mengikuti passion-nya, nggak peduli berapa kali dia gagal.
Dan ketika dia balik kertasnya, ternyata dia bahkan udah memiliki sekolah
sendiri yang ia bangun khusus animasi. Eh, FYI dia juga udah punya brand kaos
distro-nya sendiri. Ada juga si Eric, dia yang sekarang berprofesi sebagai
fotografer, ketika dibalik kertasnya tulisan yang tertulis di situ adalah “udah
tau sampe tua bakal ngapain”, slow banget nggak tuh orang ngejalani hidup. Ada
satu lagi yaitu si Emil (Ridwan Kamil), di kertas depan dia menulisakan Arsitek,
dan dibalik kertasnya ternyata dia menuliskan desain arsitektur berbasis
internasional—yang menunjukkan kalo karyanya sudah diakui dunia. FYI, Ridwan
Kamil merupakan wali kota Bandung, dia dikenal sebagai sosok yang kreatif dan
anti-mainstream dalam membangun kota Bandung.
Bisa kita bayangkan, betapa hebatnya ketiga orang tersebut.
Dan bisakah kita rasakan, berapa besar rasa bahagia yang telah mereka dapati ?
Oke, cukup! Karena udah terlalu kepanjangan postingan ini.
Di akhir ini gue pengen ngajak kalian semua temen-temen, untuk menemukan
passion kalian dan mengembangkannya. Untuk temen-temen yang udah dapet
passion-nya di bidang pertanian, itu malah bagus. Kembangin terus, pelajarin
terus apa yang ada di pertanian, temui kebahagiaan kalian nanti dengan
semangat. Untuk yang belum, dan emang nggak ada di pertanian, tenang—masih
banyak yang lain. Eeitss, tapi inget bukan berarti kalian harus males-malesan
kuliah. Lakuin aja jalanin aja dengan sebaik mungkin, karena nggak akan
menyisakan hasil yang sia-sia kok! Dan setidaknya passion yang kalian temuin hari ini juga bisa menjadi
penggambaran mau ngapain kalian di masa depan setelah lulus. Apakah kalian
hanya akan mengikuti siklus hidup yang membosankan,
lahir-sekolah-kuliah-kerja-berkembangbiak-mati, atau punya jalan sendiri ?
Buat kalian yang udah ada passion-nya, kembangin terus
jangan ragu! Berkorban sekalian jangan sungkan. Untuk yang belum, carilah—nggak
akan ada kata terlambat. Ketahui diri, ketahui jiwa, temukan lenteranya. Berjuang
untuk mengembangkannya. Raih kebahagiaan sejati.
Oh yah, kalo gue berkesempatan untuk jadi salah satu orang
yang ada di video klip itu. Gue bakal nulis begini :
Kalo lo gimana ?
Lembar bagian depan : …. ?
Lembar bagian belakang : …. ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar