Anisa seorang gadis berperawakan cantik sedang risau oleh
kutukkan yang ia terima dari Nenek Gayung.
Diulang tahun yang ke-18, Anisa
diharuskan memiliki pacar yang tulus mencintainya, jika tidak ia akan berubah
wujud menjadi gas padat.
Dengan sisa waktu 2 hari mendekati hari ulang tahunnya,
Anisa kalang kabut, bingung beud, karena sampai saat ini belum ada seorang
pria idaman yang dapat meluluhkan hatinya.
Kriteria pria idaman
Anisa cukup simple, Anisa hanya ingin seorang pria yang akan dijadikan pacarnya
itu:
-Tampan
-Kaya
-Bermobil
-Setia
-Bercula satu
Sebenarnya ada 2 pria yang tergila-gila padanya, yaitu
Yogi dan Ridho. Tapi Anisa bingung untuk
memilih salah satu dari dua pria tersebut, karena keduanya masuk dalam tipe-tipe
pria idamannya.
Yogi yang berwajah
tampan, kaya raya dan memiliki beberapa mobil mewah, sementara Ridho orangnya
setia dan memiliki cula satu di jidadnya.
Sebenarnya Anisa lebih menyukai Yogi ketimbang Ridho, namun
Anisa tau persis sifat Yogi yang suka berganti-ganti
pasangan alias Playboy. Hal itu yang membuat Anisa ragu dengan Yogi.
Sementara Ridho yang sejak 25 tahun lalu mengejar-ngejar
Anisa, namun sampai diumurnya yang sekarang menginjak 19 tahun belum juga
mendapat respon dari Anisa.
Walaupun Ridho masuk di 2 kategori pria idaman Anisa, tapi
Anisa sangat tidak menyukai Ridho, karena Ridho memiliki kebiasaan yang bikin ilfeel.
Iya, Ridho punya kebiasaan setiap abis buang air besar, tai nya tidak
langsung ia siram, melainkan ia foto, lalu ia posting di akun Instagram-nya.
Anisa sangat bingung harus memilih yang mana, sementara
ulang tahunnya tinggal 2 hari lagi. Akhirnya Anisa memutuskan untuk meminta
petunjuk kepada Tuhannya, Anisa berdoa agar diberi petunjuk siapa yang harus ia
pilih, apakah Yogi atau Ridho.
Sampai suatu ketika Anisa ingin tidur, Anisa masih saja
memikirkan hal tersebut, sambil menatap langit-langit kamarnya, Anisa melihat
seekor tokek berada dilangit-langit kamarnya. Alangkah terkejutnya Anisa dengan
tokek tersebut, tokek itu tidak mengeluarkan bunyi seperti tokek pada biasanya,
bunyi tokek tersebut sangatlah aneh.
“Ridho.. Ridho.. Ridho..”
Ya, tokek tersebut mengucapkan nama Ridho.
Anisa tak percaya dengan apa yang ia lihat, ia mencubit
wajahnya, menarik-narik amandelnya, menetesi betadine ke matanya, untuk
memastikan ini sebuah mimpi atau tidak.
Dan ternyata tidak, apa yang ia lihat memang nyata. Tokek
tersebut benar-benar menyebut nama Ridho.
Anisa mulai menyadari bahwa itu adalah jawaban dari Tuhan
atas petunjuk yang ia minta.
Dengan berat hati Anisa memilih Ridho, dan mereka-pun jadian
tepat satu hari sebelum ulang tahun Anisa. Anisa-pun selamat dari kutukannya
dan tidak berubah wujud menjadi gas padat.
Anisa senang, namun ada sedikit kecewa kenapa harus Ridho
yang Tuhan pilihkan untuknya, kenapa bukan Yogi, atau pria lain yang mungkin
lebih baik dari Ridho.
Tapi Anisa coba berpikir positip dan tetap menjalani
hubungannya dengan Ridho.
Anisa rasa kalo ini sudah menjadi jalan dia, karena Tuhan
yang memilihkan. Anisa menerima Ridho apa adanya.
“Jalanin aja”
Hanya itu yang ada dibenak Anisa.
Seiring berjalannya waktu hubungan mereka semakin harmonis,
ternyata banyak kelebihan Ridho yang belum Anisa ketahui, Ridho bisa nari
perut, Ridho bisa lari sambil kayang, dan yang membuat Anisa kagum ialah,
kesetiaan Ridho kepadanya.
Anisa nyaman berada didekat Ridho, Anisa bahagia barsama
Ridho, dan akhirnya mereka-pun menikah.
Bersambung.
Bukan, ini bukan Ridho dan Anisa. |
Oke temen-temen, ini postingan pertama gue untuk blog
tektan. Gue mau coba meng-analogi-kan cerita diatas dengan apa yang kita alami
di tektan.
Yang dialami Anisa
diatas mungkin sama kayak yang kita alami di tektan.
Karena inti dari cerita diatas adalah tentang seseorang yang
memiliki pilihan, namun tetap Tuhanlah yang menentukan kita harus memilih yang
mana.
Kita semua tau, tektan bukan jadi pilihan pertama saat
SNMPTN atau SBMPTN, tapi kenapa kita masuknya ke tektan?
Kalian sadar nggak sih, secara nggak langsung Tuhan yang
menuntun kita masuk kesini, saat SNMPTN atau
SBMPTN kita harus memilih beberapa Program Studi, ada banyak pilihan
yang bisa kita pilih, mau di Unila atau PTN lain, tapi kenapa ada tektan
disalah satu pilihan kita? Padahal kebanyakan dari kita nggak tau tektan itu
apa, mempelajari tentang apa, atau ntar kalo lulus mau jadi apa.
Kita nggak tau.
Nah disitulah ada peran Tuhan, dengan berbagai cara Tuhan menghadirkan
cinta menuntun kita agar ada tektan disalah satu pilihan kita, mungkin
diantara kita ada yang milih tektan saran dari orang lain, atau iseng, atau
bahkan kepencet. Yang pada akhirnya di tektan inilah kita diterima.
Mungkin kita sedikit kecewa dengan keputusan Tuhan ini, sama
halnya Anisa yang kecewa kenapa harus dengan Ridho.
Tapi kita harus mencontoh Anisa yang coba untuk berpikir
positip dengan keputusan yang Tuhan beri dan memilih untuk tetap menjalaninya.
“Jalanin aja”.
Mungkin itu yang harus kita tanamkan juga dibenak kita.
Kita nggak tau kedepannya akan seperti apa, apakah seperti
Anisa yang mendapati kelebihan-kelebihan pada diri Ridho, yang membuatnya
nyaman dan bahagia pada akhirnya.
Semoga saja iya. Amin.
Satu
hal yang harus kita yakini, bahwa Rencana Tuhan selalu berakhir indah.
Yak, sekian Analogi dari saya, semoga bermanfaat, dan bisa
menjadi pertimbangan kita kedepannya di tektan.
Oiya, buat Anisa, Ridho dan Yogi jangan diambil hati ya, ini
kan cuma cerita fiksi, nggak ada maksud apa-apa kok :).
Terakhir:
dikoment
ya teman-teman :D
hahahaha keren cerita fiksi nya -_- . ampe jungkir balik baca nya :v
BalasHapushahaha makasih makasih
Hapusnice post gan!
BalasHapusthanks gan!
Hapussekali-kali pemerannya q juga gx pa2
BalasHapusiya ntar nunggu judulnya beranak dalam sumur.
Hapusjangan lupa ceritanya fani juga geeeh :D
BalasHapuscerita kita aja gimana?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusgua tau kenapa tokek itu nyebut nama ridho.
BalasHapussetelah di selidiki.
karena sebelumnya tokek itu di beri se piring opor ban bekas sama ridho. yang akhirnya si tokek mabuk dan mau bales dendam sama ridho, dengan nyawa yang hampir menghilang tokek itu terus menyebut nama ridho
"ridho,,, ridho,, ridho"
hingga akhirnya dia masuk ke kamar anisa dan mati dengan menyebut nama orang yang meracunnya.
SEKIAN!