Jumat, 04 April 2014

Kenapa Kita di Tektan?

Anisa seorang gadis berperawakan cantik sedang risau oleh kutukkan yang ia terima dari Nenek Gayung. 

Diulang tahun yang ke-18, Anisa diharuskan memiliki pacar yang tulus mencintainya, jika tidak ia akan berubah wujud menjadi gas padat.

Dengan sisa waktu 2 hari mendekati hari ulang tahunnya, Anisa kalang kabut, bingung beud, karena sampai saat ini belum ada seorang pria idaman yang dapat meluluhkan hatinya.

Kriteria  pria idaman Anisa cukup simple, Anisa hanya ingin seorang pria yang akan dijadikan pacarnya itu:
-Tampan
-Kaya
-Bermobil
-Setia
-Bercula satu

Sebenarnya ada 2 pria yang tergila-gila padanya, yaitu Yogi  dan Ridho. Tapi Anisa bingung untuk memilih salah satu dari dua pria tersebut, karena keduanya masuk dalam tipe-tipe pria idamannya.

 Yogi yang berwajah tampan, kaya raya dan memiliki beberapa mobil mewah, sementara Ridho orangnya setia dan memiliki cula satu di jidadnya.

Sebenarnya Anisa lebih menyukai Yogi ketimbang Ridho, namun Anisa tau persis sifat Yogi yang  suka berganti-ganti pasangan alias Playboy. Hal itu yang membuat Anisa ragu dengan Yogi.

Sementara Ridho yang sejak 25 tahun lalu mengejar-ngejar Anisa, namun sampai diumurnya yang sekarang menginjak 19 tahun belum juga mendapat respon dari Anisa.

Walaupun Ridho masuk di 2 kategori pria idaman Anisa, tapi Anisa sangat tidak menyukai Ridho, karena Ridho memiliki kebiasaan yang bikin ilfeel. Iya, Ridho punya kebiasaan setiap abis buang air besar, tai nya tidak langsung ia siram, melainkan ia foto, lalu ia posting di akun Instagram-nya.


Anisa sangat bingung harus memilih yang mana, sementara ulang tahunnya tinggal 2 hari lagi. Akhirnya Anisa memutuskan untuk meminta petunjuk kepada Tuhannya, Anisa berdoa agar diberi petunjuk siapa yang harus ia pilih, apakah Yogi atau Ridho.

Sampai suatu ketika Anisa ingin tidur, Anisa masih saja memikirkan hal tersebut, sambil menatap langit-langit kamarnya, Anisa melihat seekor tokek berada dilangit-langit kamarnya. Alangkah terkejutnya Anisa dengan tokek tersebut, tokek itu tidak mengeluarkan bunyi seperti tokek pada biasanya, bunyi tokek tersebut sangatlah aneh.

“Ridho.. Ridho.. Ridho..”

Ya, tokek tersebut mengucapkan nama Ridho.

Anisa tak percaya dengan apa yang ia lihat, ia mencubit wajahnya, menarik-narik amandelnya, menetesi betadine ke matanya, untuk memastikan ini sebuah mimpi atau tidak.

Dan ternyata tidak, apa yang ia lihat memang nyata. Tokek tersebut benar-benar menyebut nama Ridho.
Anisa mulai menyadari bahwa itu adalah jawaban dari Tuhan atas petunjuk yang ia minta.

Dengan berat hati Anisa memilih Ridho, dan mereka-pun jadian tepat satu hari sebelum ulang tahun Anisa. Anisa-pun selamat dari kutukannya dan tidak berubah wujud menjadi gas padat.

Anisa senang, namun ada sedikit kecewa kenapa harus Ridho yang Tuhan pilihkan untuknya, kenapa bukan Yogi, atau pria lain yang mungkin lebih baik dari Ridho.

Tapi Anisa coba berpikir positip dan tetap menjalani hubungannya dengan Ridho.

Anisa rasa kalo ini sudah menjadi jalan dia, karena Tuhan yang memilihkan. Anisa menerima Ridho apa adanya.

“Jalanin aja”

Hanya itu yang ada dibenak Anisa.

Seiring berjalannya waktu hubungan mereka semakin harmonis, ternyata banyak kelebihan Ridho yang belum Anisa ketahui, Ridho bisa nari perut, Ridho bisa lari sambil kayang, dan yang membuat Anisa kagum ialah, kesetiaan Ridho kepadanya.

Anisa nyaman berada didekat Ridho, Anisa bahagia barsama Ridho, dan akhirnya mereka-pun menikah.

Bersambung.

Bukan, ini bukan Ridho dan Anisa.


Oke temen-temen, ini postingan pertama gue untuk blog tektan. Gue mau coba meng-analogi-kan cerita diatas dengan apa yang kita alami di tektan.

Yang dialami Anisa diatas mungkin sama kayak yang kita alami di tektan.

Karena inti dari cerita diatas adalah tentang seseorang yang memiliki pilihan, namun tetap Tuhanlah yang menentukan kita harus memilih yang mana.

Kita semua tau, tektan bukan jadi pilihan pertama saat SNMPTN atau SBMPTN, tapi kenapa kita masuknya ke tektan?

Kalian sadar nggak sih, secara nggak langsung Tuhan yang menuntun kita masuk kesini, saat SNMPTN atau  SBMPTN kita harus memilih beberapa Program Studi, ada banyak pilihan yang bisa kita pilih, mau di Unila atau PTN lain, tapi kenapa ada tektan disalah satu pilihan kita? Padahal kebanyakan dari kita nggak tau tektan itu apa, mempelajari tentang apa, atau ntar kalo lulus mau jadi apa.

Kita nggak tau.

Nah disitulah ada peran Tuhan, dengan berbagai cara Tuhan menghadirkan cinta menuntun kita agar ada tektan disalah satu pilihan kita, mungkin diantara kita ada yang milih tektan saran dari orang lain, atau iseng, atau bahkan kepencet. Yang pada akhirnya di tektan inilah kita diterima.

Mungkin kita sedikit kecewa dengan keputusan Tuhan ini, sama halnya Anisa yang kecewa kenapa harus dengan Ridho.

Tapi kita harus mencontoh Anisa yang coba untuk berpikir positip dengan keputusan yang Tuhan beri dan memilih untuk tetap menjalaninya.

“Jalanin aja”.

Mungkin itu yang harus kita tanamkan juga dibenak kita.

Kita nggak tau kedepannya akan seperti apa, apakah seperti Anisa yang mendapati kelebihan-kelebihan pada diri Ridho, yang membuatnya nyaman dan bahagia pada akhirnya.
Semoga saja iya. Amin.

Satu hal yang harus kita yakini, bahwa Rencana Tuhan selalu berakhir indah.

Yak, sekian Analogi dari saya, semoga bermanfaat, dan bisa menjadi pertimbangan kita kedepannya di tektan.

Oiya, buat Anisa, Ridho dan Yogi jangan diambil hati ya, ini kan cuma cerita fiksi, nggak ada maksud apa-apa kok :).

Terakhir:
dikoment ya teman-teman :D

10 komentar:

  1. hahahaha keren cerita fiksi nya -_- . ampe jungkir balik baca nya :v

    BalasHapus
  2. sekali-kali pemerannya q juga gx pa2

    BalasHapus
  3. jangan lupa ceritanya fani juga geeeh :D

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. gua tau kenapa tokek itu nyebut nama ridho.
    setelah di selidiki.
    karena sebelumnya tokek itu di beri se piring opor ban bekas sama ridho. yang akhirnya si tokek mabuk dan mau bales dendam sama ridho, dengan nyawa yang hampir menghilang tokek itu terus menyebut nama ridho
    "ridho,,, ridho,, ridho"
    hingga akhirnya dia masuk ke kamar anisa dan mati dengan menyebut nama orang yang meracunnya.
    SEKIAN!

    BalasHapus